Assalamu'alaikum wr. wb.
Ketemu lagi sob.. udah lama ga ngepost, nih ane mau ngepost pelajaran ane kemarin. Silahkan menyimak sob....
Gaya bahasa sering disebut juga
dengan istilah majas, yaitu cara memilih bahasa yang sesuai dengan cita rasa
pengarang. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan
tertentu dalam hari orang lain.
Gaya bahasa pada umumnya dipakai untuk menarik hati pembaca agar tidak bosan
dan selalu memperoleh kesegaran dalam membaca karya sastra. Gaya bahasa dipakai
untuk menghidupkan dan memberi jiwa pada karya tulis. Tak heran dalam sebuah
novel pasti terdapat macam macam majas gaya bahasa sebagai daya tarik novel
tersebut.
Menurut isi dan jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi:
a. Gaya bahasa penegasan
b. Gaya bahasa perbandingan
c. Gaya bahasa pertentangan
d. Gaya bahasa sindiran
Macam
macam gaya bahasa beserta contohnya
Pada pembahasan selanjutnya kami akan memberikan macam macam
gaya bahasa berserta contohnya agar anda dapat mengetahui bentuk gaya bahasanya
serta nama majasnya.
A.
Gaya Bahasa Penegasan
1. Majas Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud
dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang
mendahului.
Contoh: Burung itu sudah naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi.
2. Majas Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan
Contoh: Anak tiu berlari sangat cepat bagai kilat
3. Majas Litotes
Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri.
Contoh: Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini.
4. Majas Repetisi
Adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering
digunakan dalam berpidato
Contoh: Jangan ragu-ragu Saudara, selama matahari masih beredar, selama bulan
masih bersinar dan selama hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan
hak rakyat.
5. Majas Klimaks
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama
makin memuncak.
Contoh: Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun
kalau dijual akan aku beli.
6. Majas Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin
menurun.
Contoh: Apalagi setahun, sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan
meninggalkanmu.
7. Majas Asidenton
Adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa
menggunakan kata penghubung.
Contoh: Besar, kecil, tua, muda semuanya hadir dalam acara pembukaan sekaten.
8. Majas Polisindenton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata
penghubung.
Contoh: Sebelum berangkat ke sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan
mengepelnya kemudian saya mandi dan sarapan pagi.
9. Majas Koreksio
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar
menarik.
Contoh: Kemarin sore... eh maaf tadi amalam wanita itu datang di pondoknya.
10. Majas Interupsi
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat
untuk menegaskan maksud.
Contoh: Pak Zaeni-lurah yang baru-orangnya sangat sederhana.
B.
Gaya Bahasa Perbandingan
1. Majas Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara
langsung. Biasanya disertai kata-kata: seperti, bagaikan dan bak.
Contoh: Suaranya bening bagaikan buluh perindu.
2. Majas Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang diungkapka seperti manusia.
Contoh: Angin malam telah melarang aku ke luar.
3. Majas Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar dengan
pengertian yang dimaksud.
Contoh: Dia telah terbang menggunakan pesawat Garuda, maka jangan biarkan
dirimu hanyut dalam kesediahan.
4. Majas Metonimia
Adalah gaya bahsa yang menggunakan benda yang dimaksud dengan sebuah nama
(merek dagang).
Contoh: Belikan saya sebungkus Gudang Garam di warung.
5. Majas Sinekdoke
Gaya bahasa ini terdiri atas dua macam yaitu:
a. Pars Prototo : menyebutkan sebagian untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh: Sejak tadi tidak kelihatan batang hidungnya, ke mana?
b. Totem Proparte : menyebutkan keseluruhan yang dimaksud sebagian.
Contoh: Tadi malam Indonesia dapat mengalahkan Malaysia dengan
skor 3-2.
6. Majas Eufemisme
Adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus sehinga lebih sopan.
Contoh: Sejak ditinggal kekasihnya, anak itu menjadi kurang ingatan (gila).
C.
Gaya Bahas Sindiran
1. Majas Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Kadang yang disindir sampai
tidak terasa.Gaya bahasa ini dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang
mengandung arti kebalikan yang dimaksud.
Contoh:
a) Manis sekali kopi yang kau buat (maksudnya sangat pahit)
b) Pagi benar kau datang. Jauh ya?
2. Majas Sinisme
Adalah gaya bahasa sindiran yang agak kasar.
Contoh: Dengan jarang mengikuti pelajaran, semog kau lulus dengan nilai
terbaik.
3. Majas Sarkasme
Adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar sehingga sangat menyakitkan hati
bagi orang yang disindir.
Contoh: Hai, penjilat! Belum puas kau merampas hak orang lain!
4. Majas Alusio
Adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan peribahasa/ungkapan yang sudah
lazim.
Contoh: Anda ini senang kura-kura dalam perahu, bukanlah sudah gaharu cendana
pula. (pura-pura tidak tahu, bertanya pula).
D.
Gaya Bahasa Pertentangan
1. Majas Paradoks
Adalah gaya bahasa pertentangan yang di dalamnya jika diteliti ternyata tidak
ada pertentangan, sebab pokok pembicaraan sudah berlainan.
Contoh:
a) Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan.
b) Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi hidup di kota yang
ramai ini.
2. Majas Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya.
Contoh: Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapai dengan bersera kepada
Allah SWT.
Mohon maaf sob kalau artikel ini tidak terlalu lengkap, semoga bermanfaat sob...
Wassalamu'alaikum w