Assalamu’alaikum wr. wb. .....
Haha.... udah lama ga posting di Blog, kali ini saya akan posting
sebuah artikel bebas yang sebenarnya adalah topik lama (tahun lalu) tapi saya
baru bisa post. Nah posting kali ini kita akan bahas tentang sebuah tarian modern
asli Indonesia.
Ehm, kalian pasti tahu Gangnam Style yang mendunia lewat penyanyi asal
Korea Selatan, Psy. Setelah “wabah” Gangnam Style, muncul lagi yang namanya
Harem Shake...... Eh sorry ralat, Harlem Shake. Ini juga jenis tarian yang
dilakukan beramai-ramai. Nah tadi Gangnam Style berasal dari Korsel, maka
Harlem Shake berasal dari USA. Sama seperti Gangnam Style, Harlem Shake juga
mendunia. Banyak orang dari berbagai negara berbagai usia mencoba untuk
mengikuti gerakan tarian itu. Namun tahukah kamu, kalo sebenarnya Indonesia
juga mempunyai tarian sejenis yang bial dipertahikan, gerakannya jauh lebih
dinamis dan simple, dan apabila ditarikan secara beramai-ramai tampak seragam,
serasi, dan penuh keteraturan. Kalian tahu tari apa itu ....? Jawabannya adalah
tarian Poco-poco. Ini adalah jenis tari modern
yang juga banyak dijadikan dasar untuk
melakukan senam irama. Poco-poco banyak menggabungkan unsur tarian dari
berbagai daerah , sehingga tidak heran bila ada gerakan seperti orang menari,
melempar lembing, memanah, dsb.
Poco-poco mulai populer pada akhir 1990-an dan awl 2000-an. Ada yang
menyebutkan, awalnya Poco-poco hanya dikenal di lingkungan TNI dan Polri
sebagai gerakan untuk senam. Tarian Poco-poco lalu mulaimendapatkan tempat di
hati masyarakat pada stasiun televisi TVRI Jakarta mulai menyiarkan progam
dengan nama “Dansa Yo Dansa”. Tarian ini diiringi lagu yang berasal dari Maluku
yang berjudul Poco-poco. Lagu tersebut diciptakan oleh pencipta lagu asal Ambon
yang bernama Arie Sapulette, dan dinyanyikan oleh penyanyi ternama kala itu
bernama Yopie Latul.
Informasi yang ada menceritakan ada pesta dan jamuan makan yang
dihadirioleh sang pencipta Arie Sapulette. Kala itu beliau terpikat pada
seorang gadis yang sedang membawakan sebuah tarian daerah dari Yospan dari
Papua dan Wayase dari Ambon. Spontan ia pun membuat sebuah lirik lagu dari
melodi gendang yang mengiringi tarian sang gadis tersebut. Ia pun membuat
liriknya yang amat dinamis, penuh harmoni, dan sekaligus romantis, liriknya
seperti ini :
Belenggang pata pata
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe bodi poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Arie Sapulette begitu terpikat dengan tarian yang dibawakan oleh gadis
tersebut, sehingga secara sepontan ia mengeluarkan kata “poco-poco”. Jadilah,
sejak saat itu tarian dan lagunya dinamakan Poco-poco. Setelah Arie pindah ke
Jakarta pada th 1995, lagu yang ia gubah tersebut mulai populer keseluruh
Indonesia dan dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Yopie Latul.
Dalam perkembangannya, tarian dan lagu Poco-poco bahkan sampai terkenal
keluar negeri. Di beberapa acara Pramuka Internasional, Poco-poco sering diminta oleh Pramuka mancanegara untuk
dibawakan oleh para Pramuka dari Indonesia yang hadir dalam acara itu. Seperti
juga Direktur Regional Biro Kepramukaan Asia-Pasifik, Abdullah Rasheed. Tiap
kali bertemu Pramuka dari Indonesia di acara “malam kesenian” pada acara
kempramukaan internasional misalnya, selalu saja ia meminta, “Poco-poco!”.
Sayangnya, kini Poco-poco sudah mulai Tenggelam oleh Gangnam Style,
Harlem Shake, dll. Jadi, kenapa tidak kita populerkan lagi Poco-poco ? Ayo !
kita semua melenggang dan menari Poco-poco !
Sumber, Majalah Pramuka Edisi 27 th 2013 [Edited]